PALU, 12/1 – Isu pesan singkat (SMS) berisi penculikan manusia dengan sasaran organ tubuh manusia yang marak beredar di masyarakat Sulawesi Tengah, dengan mengatasnamakan polisi mendapat perhatian dari Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Made Parsana.
Kapolda Dewa Parsana mengatakan, Selasa (11/1) menegaskan isu SMS itu tidak berasal dari polisi. Polisi tidak pernah mengeluarkan SMS meresahkan warga, dan SMS itu diduga disebarkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang ingin membuat warga resah.
Pihaknya juga sudah melakukan penyelidikan, bahkan razia-razia dari ciri-ciri yang orang disebutkan dalam SMS, ternyata tidak ditemukan fakta. "Semua itu hanyalah ulah dari oknum yang tidak bertanggungjawab, yang ingin meresahkan warga sehingga timbul saling kecurigaan warga," kata Kapolda via Ponsel.
Kapolda juga mengimbau, agar masyarakat yang menerima SMS tersebut tidak langsung mempercayai isinya sehingga bisa menimbulkan aksi main hakim sendiri terhadap hal-hal yang dicurigai. "Ini hanya SMS ingin membuat warga resah. Masyarakat diharapkan berpikir positif dan tidak terprovokasi dengan SMS-SMS meresahkan dengan melakukan tindakan-tindakan main hakim sendiri," jelas Kapolda.(bp017/BP010)